Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

18 January 2011

Problematika Pendidikan di Indonesia

| More
1.1. Kualitas Pendidikan di Indonesia
Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini terbukti dari kualitas guru, sarana belajar, dan murid-muridnya. Guru-guru tentuya punya harapan terpendam yang tidak dapat mereka sampaikan kepada siswanya. Memang, tidak sedikit guru saat ini yang kurang kompeten. Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima di jurusan lain atau kekurangan dana. Kecuali guru-guru lama yang sudah lama mendedikasikan dirinya menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar murid, mereka memiliki pengalaman mengenai pelajaran yang mereka ajarkan. Belum lagi masalah gaji guru. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut, tidak lama lagi pendidikan di Indonesia akan hancur mengingat banyak guru-guru berpengalaman yang pensiun.
Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan di Indonesia, terutama bagi penduduk di daerah terbelakang. Namun, bagi penduduk di daerah terbelakang tersebut, yang terpenting adalah ilmu terapan yang benar-benar dipakai untuk hidup dan kerja. Ada banyak masalah yang menyebabkan mereka tidak belajar secara normal seperti kebanyakan siswa pada umumnya, antara lain guru dan sekolah.
Pendidikan ini menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai rapat kabinet terbatas di Gedung Depdiknas, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (12/3/2007).
Presiden memaparkan beberapa langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, antara lain yaitu:

14 January 2011

Mari Menjadi Orang Dermawan

| More
Kepada
Yth.  Bapak/Ibu/Sdr/i  _________________________________
Di
Tempat


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Dalam rangka ikut berpartisipasi dalam pembangunan nasional dan perjuangan dakwah Islam, khususnya dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur’an, pemahaman ilmu-ilmu agama serta pendidikan akhlak al-karimah yang sangat dibutuhkan oleh anak didik sehingga mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Pondok Pesantren Al-Ghoffaar berdiri sejak tahun 1978 yang kemudian resmi menjadi Yayasan Al-Ghoffaar Cikaso pada tahun 2008 dengan berbagai cabang lembaga pendidikan di bawahnya, yakni Pondok Pesantren, Majelis Taklim, TKQ/TPQ dan Madrasah Diniyah. Untuk menciptakan manusia-manusia yang tangguh menghadapi tantangan era globalisasi dengan prinsip keimanan kepada Allah SWT, dibutuhkan kegigihan dalam upaya mewujudkannya. Keberhasilan upaya tersebut sangat dipengaruhi oleh terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana, disamping faktor-faktor lainnya.

Mengingat sarana dan prasarana pendidikan di Yayasan Al-Ghoffaar Cikaso sudah tidak memadai, baik dari segi fisik bangunan, ruang belajar yang tidak sesuai dengan jumlah santri, kurangnya jumlah buku/kitab, sarana pendukung kenyamanan hidup para santri, seperti asrama, dapur, MCK, dan lain sebagainya.

Oleh karenanya, kami  bermaksud membangun Sarana dan Prasarana Pendidikan di Yayasan Al-Ghoffaar Cikaso dengan total estimasi biaya sebesar Rp. 1.043.074.424,- (satu milyar empat puluh tiga juta tujuh puluh empat ribu empat ratus dua puluh empat rupiah). Mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan, kami memohon bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i baik dari segi dana, materil, tenaga maupun doa restu dalam program pembangunan tersebut.

Demikian permohonan kami, atas perhatian serta bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i, kami haturkan terima kasih. Jazaukumullah khairal jaza’ al-katsir.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Pembina Yayasan Al-Ghoffaar Cikaso,
Ketua Yayasan Al-Ghoffaar Cikaso,

(ttd)

Drs. H. JOJO GHOZALI

(ttd)

Drs. H. DUDUNG ABDUL KARIM

Mengetahui:
Kepala Desa Cikaso,

(ttd)

H. JABIDI RAHARJA

----------------------------------------------------------

Proposal Lengkap dapat diakses di sini.
Anggaran Dasar Yayasan Al-Ghoffaar Cikaso dapat diakses di sini.



06 January 2011

TAQIYUDDIN AN-NABHANI

| More

BIOGRAFI

Nama Panjang Taqiyuddin An-Nabhani adalah Syeikh Muhammad Taqiyuddin bin Ibrahim bin Musthafa bin Ismail bin Yusuf An-Nabhani. Gelar “an-nabhani” dinisbatkan kepada kabilah Bani Nabhan, orang Arab penghuni padang sahara di Palestina. Mereka bermukim di daerah Ijzim, wilayah Haifa di Palestin Utara.
Syeikh An-Nabhani dilahirkan di daerah Ijzim pada tahun 1909, ia mendapat pendidikan awal dari ayahnya sendiri yaitu seorang alim yang faqih fid-din. Ayah beliau seorang pengajar ilmu-ilmu syariah di Kementerian Pendidikan Palestina. Ibunya pula menguasai beberapa cabang ilmu syariah, yang diperoleh dari kakeknya, Syeikh Yusuf bin Ismail bin Yusuf an-Nabhani, beliau adalah seorang qadhi (hakim), penyair, sasterawan, dan salah seorang ulama terkemuka di era Daulah Utsmaniyah. [1]
Syeikh Taqiyuddin telah menghafal Al-Quran dalam usia yang amat muda, yaitu sebelum beliau mencapai umur 13 tahun. Beliau banyak mendapat pengaruh dari kakeknya banyak hal. Syeikh Taqiyuddin juga sudah mulai mengerti masalah-masalah politik yang penting dari kakek dengan para Khalifah Daulah Utsmaniyah saat itu. Beliau banyak menimba ilmu melalui majelis-majelis dan diskusi-diskusi fiqih yang diselenggarakan oleh datuknya.

01 January 2011

Perpustakaan

| More
Pada dasarnya, perpustakaan terbagi atas 5 jenis umum, yaitu : perpustakaan umum, khusus, sekolah, perguruan tinggi dan nasional. Dari kelima jenis perpustakaan tersebut, masing-masing memiliki fungsi dan tujuannya tersendiri. Dan untuk memahami hal tersebut, ada baiknya kita mengetahui definisi dari masing-masing perpustakaan tersebut terlebih dahulu.
  1. Perpustakaan Umum
    Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum. Perpustakaan umum diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa memandang latar belakang pendidikan, agama, adat istiadat, umur, jenis dan lain sebagainya, maka koleksi perpustakaan Umum pun terdiri dari beraneka ragam bidang dan pokok masalah sesuai dengan kebutuhan informasi dari pemakainya.

01 December 2010

Political Background of Islamic Educational Institutions and the Reach of the State in Southeast Asia

| More
Written by Takeshi Kohno [1]

Introduction
Islam and education are tightly connected, and trying to separate one from the other makes both meaningless.  Islam historically is committed to activities of propagation (da’wah) and acquiring Islamic knowledge (‘ilm). For Muslims, educational institutions are the medium for the transmission of ‘ilm.
Islamic knowledge covers a wide variety of disciplines, such as Qur’anic exegesis, Hadith, law, theology, Arabic language and poetry, literature, logic, and medicine. This wide range of knowledge is consistent with the character of Islam which envisions a comprehensive world view unified under God.  The transmission of this knowledge takes place mainly via person-to-person interaction, and the location of transmission is the Islamic educational institution, popularly called the madrasah.
Unfortunately, Islamic educational institutions in Southeast Asia are increasingly being viewed as a source of Islamic radicalism. According to Zachy Abuza, Islamic educational institutions are a product of Islamic radicalism, and used as a recruiting ground for new, radical members: 

21 November 2010

Pendidikan ala Nabi Ibrahim

| More
Kawinilah wanita yang kamu cintai lagi subur (banyak melahirkan) karena aku akan bangga dengan banyaknya kamu terhadap umat lainnya. [HR. Al-Hakim]
Begitulah anjuran Rasulullah saw kepada umatnya untuk memiliki anak keturunan.
Sehingga lahirnya anak bukan saja penantian kedua orang tuanya, tetapi suatu hal yang dinanti oleh Rasulullah saw. Dan tentu saja anak yang dinanti adalah anak yang akan menjadi umatnya Muhammad saw. Berarti, ada satu amanah yang dipikul oleh kedua orang tua, yaitu bagaimana menjadikan atau mentarbiyah anak—yang titipan Allah itu—menjadi bagian dari umat Muhammad saw.
Untuk menjadi bagian dari umat Muhammad saw. harus memiliki karakteristik yang disebutkan oleh Allah swt.:
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu Kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. [QS. Al-Fath, 48: 29]

01 November 2010

PENERAPAN MODEL ADDIE PADA TENAGA KEPENDIDIKAN

| More
Ada  satu  model  desain  pembelajaran  yang  bersifat generik yaitu model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh   Reiser   dan   Mollenda. Salah   satu   fungsinya   ADIDE   yaitu menjadi  pedoman  dalam membangun  perangkat  dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Selain pada proses pembelajaran, model ini bisa juga diterapkan untuk profesionalitas guru dan para tenaga kependidikan di lembaga-lembaga pendidikan.
Makalah ini akan menjelaskan konsep Manajemen Pelatihan menggunakan teori  Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation (A-D-D-I-E).

I.     Analysis
Dalam menanggapi angka pengguna narkoba belakangan ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) khususnya dalam pencegahan berupaya melibatkan masyarakat dengan secara aktif memberikan penyuluhan khususnya di bidang Pencegahan Penyalahgunaan Peredaran gelap Narkoba. Melalui Program Penyuluhan di bidang P4GN, diharapkan masyarakat yang dilatih dapat secara aktif menjadi agen-agen yang dapat memberikan wawasan tentang bahaya narkoba umumnya terhadap masyarakat lainnya.
Program Pelatihan Training of Trainers (TOT) merupakan Pelatihan yang di desain dengan melibatkan anggota BNN yang mempunyai wawasan P4GN agar mampu menyampaikan wawasan P4GNnya dalam bentuk pembelajaran kepada masyarakat luas dan efektif. Harapannya dari program Pelatihan Training of Trainers ini adalah lahirnya penyuluh-penyuluh yang professional dalam penyampaian pesan khususnya dalam mengemban misi penyuluh anti narkoba baik terhadap anggota BNN lainnya maupun masyarakat luas.

4P DALAM PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KEPENDIDIKAN (3)

| More
D. TEORI TENTANG PROSES
Pendidikan yang diselenggarakan di lembaga sekolah hendaknya dalam proses belajar mengajar melibatkan atau memberi kesempatan pada peserta didik dalam berbagai kegiatan. Proses belajar mengajar dengan berbagai kegiatan tersebut diharapkan peserta didik bersibuk diri dan berperan aktif untuk pengembangan potensi yang ada pada dirinya. Dengan demikian mampu membawa perubahan sikap atau tingkah laku pada peserta didik kearah yang positif dan lebih matang.
Menurut Mc. Guire: "Proses perubahan sikap dari tidak menerima ke sikap menerima berlangsung melalui tiga tahap perubahan sikap. Proses pertama adalah adanya perhatian, kedua adanya pemahaman, dan ketiga adanya penerimaan.
 
Pertama, Perhatian. Peserta didik kala timbul dan adakalanya hilang sama sekali. Suatu saat anak kurang perhatiannya terhadap penjelasan atau meteri yang diberikan oleh guru di muka kelas, bukan disebabkan dia tidak memiliki minat dalam belajar, boleh jadi ada gangguan dalam dirinya atau perhatian lain yang mengusik ketenangannya di ruang kelas atau guru kurang dapat mengembangkan sumber pembelajaran dan strategi pembelajaran yang bervariasi, sehingga anak menjadi tidak tertarik terhadap apa yang dijelaskan guru tersebut.

4P DALAM PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KEPENDIDIKAN (2)

| More
C. TEORI TENTANG PENDORONG
Agar peserta didik dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan yang telah digariskan dalam proses belajar mengajar di sekolah, maka membutuhkan sekali adanya dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).

Pada tiap orang ada kecenderungan atau pendorong untuk mewujudkan potensinya; untuk mewujudkan dirinya, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang; dorongan untuk mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas seseorang. Di samping itu anak memiliki pula sikap, minat, penghargaan dan cita-cita tertentu. Motif, sikap, minat dan sebagainya di atas akan mendorong seseorang berbuat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Oleh sebab itu tugas guru adalah menimbulkan motif yang akan mendorong anak berbuat untuk mencapai tujuan belajar.

Pengertian motivasi
Istilah motivasi dari perkataan (motivate - motivation) banyak digunakan dalam berbagai bidang dan situasi. Dalam uraian ini akan dikemukakan motivasi dalam bidang pendidikan khususnya dalam kegiatan belajar mengajar.
S. Nasution, MA. mengungkapkan: "To motivate a child to arrange condition so that the wants to do what he is capable doing". Memotivasi murid adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau melakukan apa yang dapat dilakukannya.

4P DALAM PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KEPENDIDIKAN (1)

| More
 A. PENDAHULUAN
Menurut Prof Utami Munandar, setiap kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang kita lakukan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari pendekatan empat P yaitu : Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk.

B. TEORI TENTANG PRIBADI
Pengertian Kepribadian
Istilah kepribadian (personality) berasal dari kata latin "persona" yang berarti "topeng". Pada masa yunani kuno para aktor memakai topeng untuk menyembunyikan identitas mereka dan untuk memungkinkan mereka memerankan tokoh dalam drama. Teknik drama ini kemudian diambil alih oleh bangsa Roma dan dari merekalah kita mendapatkan istilah "personality" atau kepribadian.
Bagi bangsa Roma, persona berarti "bagaimana seseorang tampak pada orang lain", bukan diri sebenarnya. Dari konotasi kata persona inilah, gagasan umum mengenai kepribadian sebagai kesan yang diberikan seseorang pada orang lain diperoleh. Apa yang dipikir, dirasakan dan siapa dia sesungguhnya termasuk dalam keseluruhan "make up" psikologi seseorang dan sebagian besar terungkapkan melalui perilaku. Karena itu, kepribadian bukanlah suatu atribut yang pasti dan spesifik, melainkan merupakan kualitas perilaku total seseorang.
Terdapat banyak definisi istilah "kepribadian", kebanyakan diantaranya mengikuti definisi Allport. Karena definisi ini yang paling luas cakupannya. Menurut definisi tersebut kepribadian adalah susunan sistem-sistem psiko fisik yang dinamis dalam diri suatu individu yang menentukan penyesuaian individu yang unik terhadap lingkungan. Istilah "dinamis" menunjukkan adanya perubahan dalam kepribadian, menekankan bahwa perubahan dapat terjadi dalam kualitas perilaku seseorang. "Susunan" mengandung arti bahwa kepribadian tidak dibangun dari berbagai ciri yang satu ditambahkan pada yang lain begitu saja, melainkan ciri-ciri ini saling berkaitan. Keterkaitan itu berubah: beberapa ciri menjadi bertambah dominan dan yang lain berkurang, sejalan dengan perubahan yang terjadi pada anak dan dalam lingkungan.

29 October 2010

Antara Nabi Khidir, Nabi Musa dan Manajemen Pendidikan

| More
Pada saat ini manajemen sumber daya manusia mendapat perhatian yang besar dari setiap organisasi, baik organisasi besar ataupun kecil, organisasi publik atau swasta, organisasi sosial atau bisnis, semuanya berusaha membenahi diri melalui manajemen sumber daya manusia. SDM dilihat sebagai asset yang harus dikelola sesuai kebutuhan perubahan lingkungan.[1] Berbagai seminar, pelatihan, kursus-kursus dan lokakarya diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal itu disebabkan begitu pentingnya peran sumber daya manusia dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia juga menjadi penting dalam rangka mempertahankan eksistensi suatu organisasi dalam menjawab tantangan-tantangan zaman.[2]
Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Menyadari pentingnya hal tersebut, maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama telah dan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas antara lain melalui layanan pendidikan bermutu dan berkualitas pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Tetapi pada kenyataannya upaya pemerintah tersebut belum cukup berarti dalam meningkatkan kuailtas pendidikan. Salah satu indikator kekurangberhasilan ini ditunjukkan antara lain dengan NEM siswa untuk berbagai bidang studi pada jenjang SLTP dan SLTA yang tidak memperlihatkan kenaikan yang berarti bahkan boleh dikatakan konstan dari tahun ke tahun, kecuali pada beberapa sekolah dengan jumlah yang relatif sangat kecil.

Manajemen Pendidikan Qurani

| More
Al-Qur’an mengintroduksikan dirinya sebagai “pemberi petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus” (QS. Al-Isra’: 9). Petunjuk-petunjuknya bertujuan memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi manusia, baik secara individu maupun kelompok. Rasulullah saw. sebagai penerima Al-Qur’an bertugas menyampaikan petunjuk-petunjuk tersebut, menyucikan dan mengajarkannya kepada manusia (QS. Al-Jum’ah: 2). Menurut Quraish Shihab, menyucikan dapat diidentikkan dengan mendidik, sedangkan mengajar tidak lain membekali anak didik dengan pengetahuan yang berkaitan dengan alam metafisika serta fisika.[1] Pendidikan dan pengajaran tersebut mempunyai tujuan pengabdian kepada Allah sejalan dengan tujuan penciptaan manusia (QS. Adz-Dzariyat: 56). Atas dasar ini, lebih lanjut ia menjelaskan, dapat dirumuskan bahwa tujuan pendidikan Al-Qur’an adalah membina manusia secara individu dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah.[2]
Dalam hal penyampaian materi pendidikannya, Al-Qur’an membuktikan kebenaran materi tersebut melalui pembuktian-pembuktian, baik dengan argumentasi maupun yang dapat dibuktikan sendiri oleh manusia melalui penalaran akalnya. Hal ini ditemui pada setiap permasalahan akidah atau kepercayaan, hukum, sejarah, dan sebagainya.[3]

21 October 2010

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

| More

A.    Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
B.    Prinsip Pengembangan Silabus
1.    Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2.    Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

08 October 2010

Cara Hebat Memilih Sumber Belajar (Tips Untuk Guru)

| More
We are students of words: we are shut up in schools, and colleges, and recitation-rooms, for ten or fifteen years and come out at last with a bag of wind, a memory of words, and do not know a thing. (Ralph Waldo)
Kegiatan belajar-mengajar (KBM) yang berhasil dengan baik, seringkali dalam pelaksanaannya mengandalkan penggunaan sumber belajar yang tepat atau sesuai, tidak melulu berupa ceramah dengan hamburan kata-kata dari sang guru. Sumber belajar yang sesuai, saat digunakan dalam KBM akan memberikan manfaat seperti: (1) Memberikan dorongan kepada siswa terhadap pembelajaran karena dapat menarik perhatian dan merangsang minat mereka; (2) Pengalaman belajar yang diperoleh siswa menjadi lebih bermakna dan membuat mereka terlibat secara langsung; (3) Dapat memberikan andil dalam pembentukan sikap dan pengembangan apresiasi siswa terhadap pembelajaran dan terhadap guru; (4) Dapat memperjelas dan memberikan ilustrasi yang lebih baik serta memberikan kesempatan bagi siswa untuk melatihkan keterampilan bekerja.


24 August 2010

Politik Pendidikan dan Dilematika Penyelenggaraan Pendidikan

| More
Sebagian besar orang mungkin pernah melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nurani, apalagi bila dihadapkan pada politik. Lalu apakah benar politik harus demikian? Lalu bagaimana dengan dampak politik pendidikan terhadap penyelenggaraan pendidikan? Dalam masyarakat modern pada umumnya, pendidikan adalah komuditi politik yang sangat penting. Proses dan lembaga – lembaga pendidikan memiliki aspek dan wilayah politik yang banyak. Serta memiliki beberapa fungsi penting yang berdampak pada sistem politik, stabilitas dan praktik sehari – harinya. Dalam arti bahwa pendidikan merupakan wilayah tanggung jawab pemerintah yang besar. Karena besarnya nuansa politik dari kebijakan – kebijakan pendidikan, maka berbagai faktor politis yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan turut mempengaruhi bagaimana kebijakan – kebijakan pendidikan dibuat. Sebagai wilayah tanggung jawab pemerintah, pendidikan juga sering “ dipaksa “ menyesuaikan diri “ dengan pola – pola administratif umum dan norma – norma yang berlaku.

21 August 2010

Sekolah Bertaraf Internasional : Program Gagal

| More
PETISI : 
IKATAN GURU INDONESIA (IGI) HENTIKAN PROGRAM SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI). SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ADALAH PROGRAM YANG SALAH KONSEP DAN 90% PASTI GAGAL.

MENGAPA PROGRAM SBI HARUS DIHENTIKAN?
Jika kita cermati ternyata program SBI ini mengandung banyak kekurangan mencolok. Alih-alih menghasilkan kualitas bertaraf internasional kualitas pendidikan kita justru akan terjun bebas. Mengapa?

17 August 2010

Sistem Informasi dalam Manajerial Organisasi Pendidikan

| More
A. PENDAHULUAN
Mutu pendidikan tercermin dari mutu SDM. SDM yang rendah berarti mutu pendidikan pun masih rendah. Mengapa demikian? Masyarakat beranganggapan bahwa keberhasilan pendidikan hanya diukur oleh hasil tes. Apabila hasil nilai ujian nasional baik maka dianggap sudah berhasil mendidik anak-anaknya. Atau kalau suatu sekolah banyak meluluskan siswa ke perguruan tinggi melalui SPMB maka dianggap sekolah itu favorit dan banyak diserbu orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Rangking sekolah diurut berdasarkan nilai UN. Akibatnya orang tua harus mengeluarkan uang ekstra untuk menitipkan anaknya pada bimbingan belajar yang melakukan latihan menjawab soal-soal UN atau SPMB, karena orang tua menginginkan anaknya masuk sekolah atau perguruan tinggi favorit.

Manajemen Sistem Informasi dalam Pendidikan

| More
Pokok-pokok Manajemen Sistem Informasi Pendidikan (MSIP)

Suatu organisasi pendidikan akan menjalankan fungsi-fungsi operasi yang harus berjalan dalam organisasi tersebut untuk mencapai tujuan dari penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. fungsi-fungsi operasi dalam organisasi pendidikan meliputi fungsi operasi akuntansi/ keuangan, kepegawaian, akademik/Kurikulum, administrasi perkantoran, proses kegitan belajar mengajar, gedung dan ruang, perpustakaan, alumni.

Untuk menjalankan fungsi-fungsi operasi tersebut dibutuhkan manajemen di mana sudah barang tentu fungsi-fungsi manajemennya harus dapat berjalan dengan baik. Fungsi-fungsi manajemen yang harus berjalan dalam menggerakan fungsi operasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan sekurang-kurangnya meliputi fungsi planning, organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating, dan budgeting.


13 August 2010

Pemimpin Sekolah yang Membumi

| More
Pemimpin dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat vital dalam mengembangkan organisasi ke arah kemajuan. Kepala sekolah sebagai pemimpin di istitusi pendidikan tidak kalah penting perannya dalam menggerakkan semua potensi yang dimiliki, sehingga tujuan yang sudah di tetapkan akan tercapai.
Untuk menghadapi tantangan dan permasalahan pendidikan nasional yang amat berat saat ini, mau tidak mau pendidikan harus dipegang oleh para manajer dan pemimpin yang sanggup menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan yang ada, baik pada level makro maupun mikro di sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah harus dapat dirasakan manfaatnya oleh semua komponen di sekolah. Pola kepemimpinan yang otoriter, tidak memperhatikan bawahan dan selalu menjaga jarak akan menghasilkan suatu suasana yang kurang kondusif. Suasana seperti ini akan sulit untuk mencapai tujuan, karena ada komponen yang tidak merasa memiliki yang pada akhirnya akan sulit untuk digerakkan. Sehingga di era sekarang dibutuhkan pemimpin yang membumi dilingkungan sekolah dan dapat dirasakan oleh semua komponen.

05 August 2010

Tujuan Pendidikan dalam Al-Quran

| More


a. QS. Adz-Dzariyat: 56
”Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
Ayat di atas menggunakan bentuk persona pertama (Aku). Ini bukan saja bertujuan menekankan pesan yang di kandungnya tetapi juga untuk mengisyaratkan bahwa perbuatan-perbuatan Allah tidak melibatkan malaikat atau sebab-sebab lainnya. Di sini penekanannya adalah beribadah kepada-Nya semata-mata, maka redaksi yang digunakan berbentuk tunggal dan tertuju kepada-Nya semata-mata tanpa memheri kesan adanya keterlibatan selain Allah S WT. Didahulukannya penyebutan kata al jin/jin dari kata al-ins/manusia karena jin lebih dahulu diciptakan Allah dari pada manusia.
Kaitannya dengan tujuan pendidikan itu sendiri dapat kita pahami sebagai berikut:


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...