Di beberapa perguruan bela diri pencak silat ilmu hikmah merupakan bagian dari salah satu keilmuan yang diajarkan dan dipelajari. Tetapi ada juga perguruan ilmu hikmah yang berdiri sendiri tidak menyertakan pencak silat di dalamnya. Di perguruan ilmu hikmah para siswa akan belajar ilmu hikmah tingkat tinggi dengan berbagai macam nama dan kegunaan keilmuan.
Dalam belajar ilmu hikmah tingkat tinggi tersebut masing-masing siswa mempunyai alasan dan tujuan. Ada yang coba-coba sekedar ingin tahu, ada yang ingin bisa sakti mandraguna dan ada juga diniatkan kelak dijadikan sebagai mata pencaharian dengan membuka praktek sebagai paranormal, guru spiritual, penasehat spiritual, ahli pengobatan ilmu hikmah dan profesi lainnya yang berkenaan dengan ilmu hikmah. Di mana di dalam belajar ilmu hikmah tersebut siswa tidak lepas dari adab dan tata cara yang meliputi pengijazahan dengan adanya mahar.
Pengertian pengijazahan disini adalah turunnya ilmu dari seorang guru ke siswa-murid. Sedangkan pengertian mahar dalam ijazah ilmu hikmah adalah biaya dari pengijazahan tersebut. Dan mahar ini merupakan adab dan ketentuan umum di dalam pengijazahan suatu keilmuan.
Belajar ilmu hikmah tingkat tinggi yang dimaksudkan disini adalah siswa diajarkan berbagai keilmuan yang ada di dalam domain ilmu hikmah. Dari ilmu supranatural, ilmu parapsikologi, ilmu terawangan, ilmu kesaktian, ilmu pernafasan, ilmu pengasihan, ilmu mahabbah, ilmu kebal, ilmu mata batin, ilmu pengobatan, ilmu laduni, ilmu kasyaf, ilmu makrifat-ma’rifatullah, ilmu gaib-ghaib dan ilmu-ilmu lainnya.
Memang ada deviasi atau bias dari arti dan pengertian ilmu hikmah itu sendiri dalam beberapa dekade atau kurun waktu belakangan ini. Dimana ilmu hikmah dipahami sebagai ilmu kesaktian, ilmu tenaga dalam, ilmu pengasihan, ilmu pengobatan, ilmu terawangan, ilmu kebal pukul, ilmu kebal senjata, ilmu gaib dan ilmu-ilmu lainnya dari hasil wirid dengan bacaan dan jumlah tertentu.
Ilmu hikmah sebenarnya bagian dari thoriqoh. Untuk bisa menjadi murid atau santri dari suatu thoriqoh harus melalui proses bai’at dari seorang mursyid. Di dalam setiap aliran thoriqoh selalu ada mursyid yang akan membimbing lahir dan batin kepada para murid atau santri. Pembelajaran di thoriqoh pun melalui metode riyadhoh dengan memberikan jumlah bacaan wirid secara bertahap. Dan terus meningkat baik jumlah bacaannya maupun macam wiridnya. Ada empat maqom atau tingkatan di dalam thoriqoh yaitu syariat, hakikat, thoriqot dan makrifat. Meskipun bagian dari thoriqoh tetapi ilmu hikmah tidak pernah diajarkan secara khusus. Karena memang bukan itu tujuan utama dari thoriqoh.