29 October 2010

Manajemen Pendidikan Qurani

| More
Al-Qur’an mengintroduksikan dirinya sebagai “pemberi petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus” (QS. Al-Isra’: 9). Petunjuk-petunjuknya bertujuan memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi manusia, baik secara individu maupun kelompok. Rasulullah saw. sebagai penerima Al-Qur’an bertugas menyampaikan petunjuk-petunjuk tersebut, menyucikan dan mengajarkannya kepada manusia (QS. Al-Jum’ah: 2). Menurut Quraish Shihab, menyucikan dapat diidentikkan dengan mendidik, sedangkan mengajar tidak lain membekali anak didik dengan pengetahuan yang berkaitan dengan alam metafisika serta fisika.[1] Pendidikan dan pengajaran tersebut mempunyai tujuan pengabdian kepada Allah sejalan dengan tujuan penciptaan manusia (QS. Adz-Dzariyat: 56). Atas dasar ini, lebih lanjut ia menjelaskan, dapat dirumuskan bahwa tujuan pendidikan Al-Qur’an adalah membina manusia secara individu dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah.[2]
Dalam hal penyampaian materi pendidikannya, Al-Qur’an membuktikan kebenaran materi tersebut melalui pembuktian-pembuktian, baik dengan argumentasi maupun yang dapat dibuktikan sendiri oleh manusia melalui penalaran akalnya. Hal ini ditemui pada setiap permasalahan akidah atau kepercayaan, hukum, sejarah, dan sebagainya.[3]

26 October 2010

Keagungan Hamdallah

| More

Hamdalah merupakan penggalan kata yang selalu kita ucapkan setiap kali kita selesai melakukan sesuatu yang secara lengkap kita membacanya dengan ucapan “Al-hamdulillah” (segala puji hanya milik Allah) atau “Al-hamdulillah rabbil ‘alamin” (segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam). Kata alhamd itu sendiri terdiri dari kata “al” dan “hamd”, yang seringkali diterjemahkan dengan pujian. Yaitu pujian yang ditujukan kepada Allah. Sebuah ungkapan pujian yang hanya diserahkan dan disampaikan kepada Allah SWT.

“Alhamd” (puji) baik secara aktual maupun verbal adalah bentuk dari manifestasi keparipurnaan dan suksesnya suatu tujuan, dari segala yang ada. Sebab Hamdalah itu merupakan bentuk dari pujian pembuka, sekaligus merupakan pujian indah bagi yang berhak mendapatkannya.

Seluruh makhluk di muka bumi ini secara keseluruhan juga memuji Allah SWT bertasbih dan bertahmid. Seluruh keparipumaan muncul dari potensi-potensi menjadi aktual, dan semuanya senantiasa menyucikan dan memuji-Nya. Sebagaimana dalam firman Allah swt:
Tak satu pun dari segala yang ada kecuali selalu bertasbih dan memuji-Nya”.

21 October 2010

Antara Nabi Musa dan Nabi Khidir

| More

MUSA adalah nabi yang paling banyak disebut nama dan kisahnya dalam al Qur’an. Lebih dari 125 nama Musa tercantum di dalamnya. Tentu kita bertanya kenapa Allah mengistimewakan Musa as dari nabi-nabi yang lain? Dan kenapa kisah nabi Musa merupakan kisah yang terbanyak disebut dalam al Quran?.

Pertama, nabi Musa as merupakan lima dari para nabi yang memiliki sifat Ulil ‘Azmi yang menurut urutanya menduduki martabat kedua setelah nabi kita Muhammad saw.
Kedua, sesungguhnya Allah telah memilih dan mengistimewakan Musa as lebih dari manusia yang lain di masanya atau di zamannya untuk membawa risalah Nya dan untuk berbicara langsung dengan Nya. Allah berfirman, “Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan kepadamu” QS. Thaha : 13

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...