Abdal menurut bahasa berarti pengganti, mereka dinamakan abdal karena jika meninggal di suatu tempat, mereka akan menunjukkan penggantinya[1]. Mereka termasuk para auliya yang hidup di bumi. Hal ini sebagimana hadits nabi yang diriwayatkan oleh al-hakim dalam kitabnya al-kuna الكنى ) ), Rasulullah saw. Bersabda:
الأبدال من الموالي ولا يبغض الموالي إلا منافق
"Abdal termasuk para Auliya dan tidak ada yang membenci Auliya kecuali orang munafik".
Menurut al-Bani, hadits dari Hakim ini termasuk hadits mursal dan Abu Daud memuatnya dalam kitab al-Mursalat (hadits-hadits mursal).
Di kalangan sufi, banyak istilah atau nama-nama wali selain dari wali abdal. Ibnu Arabi dalam kitabnya Futuhatul makiyah, membuat klasifikasi tingkatan wali dan kedudukannya. Jumlah mereka sangat banyak, ada yang terbatas dan yang tidak terbatas. Sekurang-kurangnya ada 9 tingkat yaitu: Wali Aqthab atau Wali Quthub[2], Aimmah[3], Autad[4], Abdal,[5] Nuqaba,[6] Nujaba’,[7] Hawariyyun,[8] Rajabiyyun,[9] Khatam[10].
Wali abdal disebutkan juga dalam gubahan syair yang ditulis oleh Ali Zainal Abidin ibn al-Husain bin Ali bin Abu Talib (Imam di kalangan Syi'ah), yaitu:
عبادالله رجال الله * اعينون بعون ا لله
وكونوا عوننابالله * عسى نحظى بفضل الله
بحق الله رجال الله * اعينون بعون الله
فيا اقطاب و يا اوتاد * ويا ابدال ويا اسياد
اجيبوا يا ذوي الأمداد * وفينا اشفعوا بالله
Menurut Ibnu Taimiyah, hadits tentang al-Abdal tidak ada yang shahih, semuanya dhaif dan munqathi meskipun banyak yang meriwayatkanya dengan jalur dan redaksi yang berbeda.[11] Bahkan al-Jauzi memasukan hadits-hadits abdal dalam kitab al-Maudhu'at-nya.[12] Menurut As-syuyuthi, hadits tentang wali abdal tidak semuanya dhaif, tapi ada juga yang shahih[13], bahkan menyebutnya sebagai hadits mutawatir ma'nawi karena banyak sekali yang meriwayatkanya.
Hadits-Hadits "al-Abdal"
Hadits yang berkenaan dengan wali abdal diriwayatkan dari Umar bin Khathab, Ali bin Abi Thalib, Anas bin Malik, Hudzaifah bin al-Yaman, 'Ubadah bin Shamat, Ibnu Abas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin mas'ud, 'Auf bin Malik, Mu'adz bin Jabbal, Wasilah bin al-Asqa, Abi Sa'id al-Khudri, Abi Hurairah, Abi, Dar'da, Ummu Salmah.[14] Meskipun banyak sahabat yang meriwayatkan tentang hal ini, namun tidak terdapat dalam shahih Bukhari maupun Muslim[15].
1. Jumlah wali abdal
a. Wali Abdal ada empat puluh orang (mereka berada di Syam)
Jumlah wali Abdal sebanyak empat puluh orang. Hal ini didasarkan atas beberapa hadits, diatranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh abu Muhammad al-Hilali dalam kitabnya Karamat al-Auliya, dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:
ثنا ابو بكر بن شاذان ثنا عمر بن محمد الصابونى ثا ابراهم بن الوالدالجشاش ثا ابو عمر الغدانى ثنا ابو ثلمة عن الخراسانى عن عطاء عن انس قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : الأبدال أربعون رجلا، وأربعون امرأة، كلما مات رجل أبدل الله تعالى مكانه رجلا، وكلما ماتت امرأة أبدل الله تعالى مكانها امرأة
"Abdal ada empat puluh lelaki dan empat puluh perempuan. Apabila salah seorang lelaki itu meninggal, Allah menggantikan tempatnya dengan lelaki lain dan apabila salah seorang perempuan itu meninggal, Allah menggantikan tempatnya dengan perempuan lain".
Menurut al-Jauzi, hadits ini maudhu.[16]
Ibnu 'Adi meriwayatkan dari Muhammad bin Zuhair bi al-Fadhl bi al-Aila dari 'Amr bin Yahya bin Nafi dari al-'Ulya bin zaidal dari Anas bin Malik, Rasulullah saw. bersabda:
البدلاء اربعون رجلا اثنان وعشرون بالشام وثمانية عشر بالعراق كلم مات منهم واحد ابدل الله مكانه اخر فاذا جاء الأمر قبضوا كلهم فعند ذالك تقوم الساعة
"Wali abdal ada empat puluh orang laki-laki, dua puluhdua di Syam dan duabelas di Irak Apabila salah seorang lelaki itu meninggal, Allah menggantikan tempatnya dengan yang lain. jika mereka semua meninggal, maka terjadilah hari kiamat".
Dalam Mu'jam al-Ausath, At-thabrani meriwayatkanya dengan lafadz:
عن انس قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لن تخلوالأرض من اربعون رجلا مثل خليل الرحمن فبهم يسقون وبهم ينصرون ما مات منهم احد الا ابدل الله مكا نه آخر
"Dari Anas berkata, Rasulullah saw. Bersabda" bumi tidak akan kosong dari empat puluh oarang laki-laki seperti Khalilu Rahman mereka memberi minum dan memberi pertolongan. Tidaklah mati salah seorang dari mereka, kecuali Allah menggantikan kedudukanya pada yang lain".
Menurut Abu Hasan al-Haisami, sanad hadits ini hasan. Hadits tentang wali abdal banyak diriwayatkan oleh Anas bin Malik secara marfu' dengan jalur dan lafad yang berbeda, namun semuanya dhaif[17].
Ahmad bin Hanbal dalam musnad-nya meriwayatkan,
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا أبو المغيرة ثنا صفوان حدثني شريح يعنى بن عبيد قال ذكر أهل الشام عند علي بن أبي طالب رضى الله تعالى عنه وهو بالعراق فقالوا العنهم يا أمير المؤمنين قال لا إني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول الأبدال يكونون بالشام وهم أربعون رجلا كلما مات رجل أبدل الله مكانه رجلا يسقى بهم الغيث وينتصر بهم على الأعداء ويصرف عن أهل الشام بهم العذاب (احمدبن حنبل)
"Diriwayatkan dari Abdulah dari bapaknya dari Abu al-Mugirah dari Shafwan dari Syuraih bin Ubaid, ia berkata (bercerita) tentang penduduk Syam dari Ali ra. Ketika itu ia berada di Irak, kemudian mereka bertanya, ya Amirul mukminin, apakah mereka (orng-orang Syam) itu dila'nat?Ali menjawab, tidak, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda,"(wali) Abdal berada di Syam, mereka berjumlah empat puluh orang laki-laki, apabila salah seorang lelaki itu meninggal, Allah menggantikan tempatnya dengan lelaki lain: mereka memberi minum (orang Syam) dengan air hujan, menolong mereka (orang syam) dari para musuh, serta menghalau bencana terhadap penduduk syam".
Dalam hadits lain, Thabrani dalam Mu'jam al-Kabir, meriwayatkan:
حدثنا أبو زرعة عبد الرحمن بن عمرو الدمشقي ثنا محمد بن المبارك الصوري ثنا عمرو بن واقد عن يزيد بن أبي مالك عن شهر بن حوشب قال لما فتحت مصر سبوا أهل الشام فأخرج عوف بن مالك رأسه من ترس ثم قال يا أهل مصر أنا عوف بن مالك لا تسبوا أهل الشام فإني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول فيهم الأبدال وبهم تنصرون وبهم ترزقون (معجم الطبراني الكبير)
"Diriwayatkan dari Abu Zar'ah Abdul Rahman bin bin 'Amr al-Dimsyaqi dari muhammad bi al-Mubarak al-Shauri dari Amr bin Wakid dari yazid bin Abi Malik dari Syahr bin Hausyib, ia berkata, "ketika kemenagan Mesir (Futuh Mesir) mereka (orang-orang Mesir) menghina para penduduk syam, maka keluarlah pemimpin mereka 'Auf bin Malik, kemudian ia berkata, "wahai rakyat Mesir janganlah kalian menghina/mengolok-olok penduduk Syam karena saya pernah mendengar Rasulullah saw. Bersabda,"bahwa di antara penduduk syam ada al-Abdal. Mereka memberi pertolongan dan rizki". (HR. Thabrani)
حدثنا أحمد بن داود المكي ثنا ثابت بن عياش الأحدب ثنا أبو رجاء الكلبي ثنا الأعمش عن زيد بن وهب عن بن مسعود قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يزال أربعون رجلا من أمتي قلوبهم على قلب إبراهيم يدفع الله بهم عن أهل الأرض يقال لهم الأبدال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إنهم لم يدركوها بصلاة ولا بصوم ولا صدقة قالوا يا رسول الله فبم أدركوها قال بالسخاء والنصيحة للمسلمين (معجم الطبراني الكبير)
"Dari Ibnu mas'ud, ia berkata bahwa rasulullah saw. Bersabda,"Selalu ada dari umatku empat puluh orang laki-laki, hatinya seperti hati Ibrahim. Allah menempatkannya sebagai ahli ardi. Mereka ini disebut sebagai abdal. Bersabda Rasulullah saw." Mereka tidak diketahui dengan (banyak) shalat, puasa atau shadaqoh". Sahabat bertanya, ya Rasulallah dengan apakah mereka bisa diketahui? Rasul menjawab," dengan kemurahan (kedermawanan) dan pemberi nasihat kepada orang muslim". (HR. Thabrani)
b. Wali Abdal ada tiga puluh orang
Dalam riwayat lain, jumlah wali abdal sebanyak tiga puluh orang. Hal ini berdasarkan informasi hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu'jam al-Kabir,
ثنا عبدالله بن احمد بن حنبل حدثنى محمد بن الفرج ثنا زيد بن الحباب اخبرنى عمر البزار عن عبيسة الخواص عن قتادة عن ابى قلابة عن ابى الأشعث عن عبادة بن الصا مت قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: الأبدال في أمتي ثلاثون: بهم تقوم الأرض، وبهم تمطرون، وبهم تنصرون
"Diceritakan dari Abdullah bin Ahmad bin Hanbal dari Muhammad bin al-Faraz dari Zaid bin al-Hubab dari 'Umar al-Bazar dari 'Ubaisah al-Khawashi dari Qatadah dari Abi Qulabah dari Abi al-'Asyas dari 'Ubadah bin Shamat, ia berkata: bersabda Rasulullah saw."al-Abdal dari umatku ada tiga puluh orang: mereka memelihara bumi,menurunkan hujandan memberi pertolongan"
Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dari 'Ubadah bin Shamat,
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَطَاءٍ أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ ذَكْوَانَ عَنْ عَبْدِ الْوَاحِدِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْأَبْدَالُ فِي هَذِهِ الْأُمَّةِ ثَلَاثُونَ مِثْلُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ كُلَّمَا مَاتَ رَجُلٌ أَبْدَلَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَكَانَهُ رَجُلًا قَالَ أَبِي رَحِمَهُ اللَّهُ فِيهِ يَعْنِي حَدِيثَ عَبْدِ الْوَهَّابِ كَلَامٌ غَيْرُ هَذَا وَهُوَ مُنْكَرٌ يَعْنِ حَدِيثَ
"Diceritakan dari 'Abdul Wahab bin 'Atha dari hasan bin dakwan dari 'Abdul Wahid bin Qais dari 'Ubadah bin Shamat dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda," "Abdal dari umatku adatiga puluh orang laki-laki, hati mereka seperti hati Ibrahim Khalilu Rahman, Apabila salah seorang itu meninggal, Allah Tabaraka Wata'ala menggantikan tempatnya dengan lelaki lain".
Meskipun hadits dari Ubadah bin Shamat di atas marfu, namun hadits ini termasuk hadits maqthu', karena Abdul Wahid bin Qais tidak pernah bertemu dengan Ubadah. Karenanya hadits ini dianggap lemah (dhaif).
2. Ciri-ciri wali Abdal
Ada beberapa indikasi atau ciri-ciri yang dimiliki oleh wali Abdal. Ciri-ciri itu diantaranya adalah ikhlas, pemaaf, dermawan, bersih jiwanya, suka memberi nasihat, dan mereka masuk surga bukan karena amalnya (bukan karena shalat, puasa atau shadaqoh), tetapi mereka masuk surga karena rahmat Allah, kemurahan hati, kebersihan jiwa, dan karena suka memberi nasihat.
Menurut Sahl bin Abdullah, seseorang itu bisa menjadi Abdal karena empat hal, yaitu: pertama, sedikit bicara, kedua, sedikit makan, ketiga, sedikit tidur, dan keempat, mengasingkan diri (I'tizal).
Menurut Ma'ruf al-Karkhi, barang siapa yang berdo'a:
( اللهم اصلح امة محمد اللهم فرج عن امة محمد اللهم ارحم امة محمد ) setiap hari sebanyak sepuluh kali, maka ia termasuk Abdal.[18]
ثلاث من كن فيه فهو من الأبدال الذين هم قوام الدنيا وأهلها : الرضا بالقضاء والصبر عن محارم الله والغضب في ذات الله , ( موضوع 1474)
"Ada tiga perkara apabila seseorang memilikinya, ia termasuk dari al-Abdal, mereka (abdal) yaitu orang yang menjaga dunia dan penduduknya. (tiga perkarara itu adalah): orang yang ridha dengan qadha (ketetapan Allah), sabar atas sesuatu yang diharamkan oleh Allah dan orang yang marah hanya karena Allah".
علامة أبدال أمتي أنهم لا يلعنون شيئا أبدا . ( موضوع1475) )
Dalam kitab Su'bul Iman, al-Baihaki meriwayatkan,
أخبرنا علي بن أحمد بن عبدان أنا أحمد بن عبيد نا بن أبي شيبة نا محمد بن عمران بن أبي ليلى أنا سلمه بن رجاء كوفي عن صالح المري عن الحسن عن أبي سعيد الخدري أو غيره قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن أبدال أمتي لم يدخلوا الجنة بالأعمال ولكن إنما دخلوها برحمة الله وسخاوة الأنفس وسلامة الصدور ورحمة لجميع المسلمين ( شعب الإيمان الإمام البيهقي)
"Diriwayatkan dari 'Ali bin Ahmad bin Abdan dari Ahmad bin 'Ubaid dari Abi Syaibah dari Muhammad bin Imran bin Abi Laeli dari Salmah bin Raja dari Shalih al-Mary dari Hasan dari Abi Sa'id al-Khudri (atau dari yang lainya), Rasulullah saw bersabda," sesungguhnya (wali) Abdal dari umatku tidak akan masuk surga karena amal (nya), tetapi ia masuk surga karena rahmat Allah, kemurahan jiwa, kebersihan hati dan karena rahmat orang-orang muslim".[19]
Dalam riwayat lain dengan redaksi,
لا يزال أربعون رجلا من أمتي قلوبهم على قلب إبراهيم عليه السلام يدفع الله بهم عن أهل الأرض يقال لهم الأبدال ) إنهم لن يدركوها بصلاة ولا صوم ولا صدقة قالوا : يارسول الله فبم أدركوها ؟ قال : بالسخاء والنصيحة للمسلمين . ( ضعيف جدا1478 (
3. Nama-nama wali selain "al-Abdal"
إن لله عز وجل في الخلق ثلا ثمائة قلوبهم على قلب آدم عليه السلام ولله تعالى في الخلق أربعون قلوبهم على قلب موسى عليه السلام ولله تعالى في الخلق سبعة قلوبهم على قلب إبراهيم عليه السلام ولله تعالى في الخلق خمسة قلوبهم على قلب جبريل عليه السلام ولله تعالى في الخلق ثلاثة قلوبهم على قلب ميكائيل عليه السلام ولله تعالى في الخلق واحد قلبه على قلب إسرافيل عليه السلام فإذا مات الواحدأبدل الله مكانه من الثلاثة وإذا مات من الثلاثة أبدل الله مكانه من الخمسة وإذا مات من الخمسة أبدل الله تعالى مكانه من السبعة وإذا مات من السبعة أبدل الله مكانه من الأربعين وإذا مات من الأربعين أبدل الله مكانه من الثلاثمائة وإذا مات من الثلاثمائة أبدل الله مكانه من العامة فبهم يحيي ويميت ويمطر وينبت ويدفع البلاء . ( موضوع (سلسلة الضعيف 3،
Endnote
[1] . As-Suyuthi, Al-hawy lil Fatawa: fi al-fiqh wa 'ulumu at-Tafsir wa al-Hadits wa al-Ushul wa al-nahwi wa al-I'rab wa Saairil Funun, ( Beirut: Daar al-Kutub al-'Ilmiayah, 1988) Jil. 2, hal. 252.
[2] . Memimpin dan menguasai para wali di seluruh dunia. Jumlahnya hanya seorang pada setiap masa. Jika wali ini wafat, maka seorang Wali Quthub lain yang menggantikannya
[3] . Pembantu Wali Quthub. Mereka akan menggantikan Wali Quthub sekiranya dia meninggal. Jumlahnya dua orang dalam satu-satu masa.
[4] . Jumlahnya empat orang. Berada di empat wilayah penjuru mata angin, yang masing-masing menguasai wilayahnya. Pusat wilayah berada di Kakbah. Kadang-kadang dalam Wali Autad terdapat juga wanita
[5] . Abdal maksudnya pengganti. Dinamakan demikian karena jika meninggal di suatu tempat, mereka akan menunjukkan penggantinya. Jumlah Wali Abdal sebanyak tujuh orang, yang menguasai tujuh iklim. Pengarang kitab Futuhatul Makkiyah dan Fushus Hikam yang terkenal itu, mengaku pernah melihat dan bergaul baik dengan ketujuh-tujuh Wali Abdal di Makkatul Mukarramah
[6] . Jumlah mereka sebanyak 12 orang pada sesuatu masa. Allah memahamkan mereka tentang hukum syariat. Kononnya jika Wali Nuqaba’ melihat bekas telapak kaki seseorang di atas tanah, mereka tahu apakah jejak orang alim atau bodoh, orang baik atau tidak.
[7] . Jumlahnya mereka sebanyak 8 orang dalam sesuatu masa
[8] . Berasal dari kata hawari, yang berarti pembela. Ia adalah orang yang membela agama Allah, baik dengan argumen maupun senjata. Pada zaman Nabi Muhammad, Hawari itu adalah Zubair bin Awwam. Allah menganugerahkan kepada Wali Hawariyyun ilmu pengetahuan, keberanian dan ketekunan dalam beribadah.
[9] . Dinamakan demikian, karena karamahnya selalu muncul dalam bulan Rejab. Jumlah mereka sebanyak 40 orang. Terdapat di pelbagai negara dan antara mereka saling kenal- mengenal. Wali Rajabiyyun dapat mengetahui batin seseorang. Apabila bulan Rejab berakhir, mereka akan kembali ke posisinya semula. Jika mereka seorang pedagang, maka akan kembali meneruskan pekerjaannya sehari-hari sebagai pedagang.
[10] . Khatam berarti penutup. Jumlahnya hanya seorang pada sesuatu masa. Wali Khatam bertugas menguasai dan mengurus wilayah kekuasaan ummat nabi Muhammd saw.
[11] . lihat fatwa Ibnu Taimiyah. da
[12] Abdurrahman bin Ali bin al-jauzi, kitab al-Maudhu'at, (Beirut: Darul Fikr) Jil. 3, hal 150-152.
[13] . As-Suyuthi, Op. Cit, 241. lihat juga di al-Jami' al-shagir, (Maktabah Darul Ihya Al-'Arabiyah), tt, jil. I hal, 122. lihat juga kitab Faidhul qadir 'ala syarhi al-jami al-shagir, karya Imam Abdul rauf Al-Manawi, jil. 3
[14] .As-Suyuthi, al-Hawi lil Fatawa, 241.
[15] . ibid
[16] . Al-Jauzi, Loc. it.
[17] . lihat kitab Silsilatu Dhaif wa al-Maudhu karya al-Banni, jil. 3
[18] As-Syuyuthi, al-hawi lil Fatawa, Op. Cit. hal. 254.
[19] Al-baihaqi, Su'bul Iman, hadits no. 10893
[20] Al-Banni, Silsilah al-Hadits al-Dhaifat wa al-Maudu'at, jil. 3, hal 667.
Assalamu'alaikum...
ReplyDeleteSalam kenal..
lalu pertanyaan apa fungsi dari wali-wali yang begitu banyak dan sakti2 dengan karomah22nya,kalo hanya sebatas sandangan gelar saja,bisa dan mampukah para wali tersebut merubah keadaaan dunia ini,hususnya umat islam yang semakin lama semakin terpuruk,
ReplyDeletesebenarnya, mereka mampu melakukan itu dalam sekejap jika Alloh SWT mengizinkan, melalui Rosululloh SAW dan Shoohibuzzamaan Sayyidina Muhammad Mahdi as.
ReplyDeleteWaliulloh yg sempurna (kamiil) bersifat 'menunggu' dgn beribadah pada Alloh Ta'alaa dgn Istiqomah, membimbing/mendoakan ummat manusia seluruhnya yg ada (baik mereka menyadarinya ataupun tidak), tdk berniat merubah kejadian2 di bumi ini karena memang sudah menjadi ketentuan Alloh SWT dan SunahNya
demikian yg kami pahami/terima dari mursyid kami, Sayyidi Syaikh Muhammad Nazim Adil Haqqoni dan Mawlana Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani al Hasani QS
Allohua'lamm
penjelasan yg aneh...
ReplyDeletesepertinya wali itu bukan manusia(muslim)yg punya kewajiban Amar ma'ruf dan Nahi munkar...logikanya kalo wali itu manusia dengan kemampuan yg luar biasa - pasti mampu menjadi agen perbaikan umat - bukan cuman 'menunggu' ...
pemahaman islam yg kacau...
salam kenal.
DeletePemahaman Islam memang Kacau jika di pahami dengan logika. coba anda kaji kembali tentang Wali Abdal dan telusuri sumber riwayat dengan penuh kesungguhan. Barengi Logika anda dengan Ilmu. niscaya pemahaman Islam tidak akan kacau seperti yang anda katakan.
NB. untuk pemilik Blog saran saya klo bisa iklan starchat dan seksi lainnya di hilangkan mas. demi kenyamanan pembaca
terimakasih
bukan begitu akhi... masih ingat dalam alqur'an tentang kisah nabi khidir dan nabi musa.
ReplyDeleteNabi Musa as. identik dengan pemahaman antum seperti harus nyata dalam perbaikan umat.
tapi Nabi Khidir lebih kedalam ruhi masyarakat. insyaAllah dengan perumpamaan nabi khidir dan nabi musa.. antum memahami sendiri...