Judul
|
:
|
Dasar-Dasar
Pokok Pendidikan Islam (Terj.)
|
Judul
Asli
|
:
|
Al-Tarbiyah
Al-Islamiyah wa Falsafatuha
|
Pengarang
|
:
|
Prof.
Dr. M. Athiyah Al-Abrasyi
|
Penerbit
|
:
|
PT.
Bulan Bintang Jakarta
|
ISBN
|
:
|
979-418-106-4
|
Tahun
|
:
|
1993
(Cetakan ke-7)
|
Tebal
|
:
|
xiv +
218 halaman, 14½ x 21 cm.
|
Prinsip-prinsip pendidikan modern yang mulai didengungkan pada
pertengahan abad ke-20, sampai sekarang negara-negara modern belum mampu untuk
melaksanakannya sepenuhnya. Namun sebenarnya, apabila diperhatikan lebih jauh
dan cermat, Islam telah melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan modern ratusan
tahun silam, di zaman keemasannya sebelum dicetuskannya sistem pendidikan
modern tersebut.
Di antara prinsip-prinsip ideal dalam pendidikan Islam adalah mengajarkan
berpikir bebas dan mandiri dalam belajar, kemerdekaan dan demokrasi dalam
mengajar dan sistem belajar, memperhatikan pendidikan akhlak, mengasihi dan
menyayangi peserta didik sepenuh hati, melakukan ekskursi-ekskursi ilmiah,
mendirikan banyak perpustakaan dengan koleksi buku yang lengkap, mengadakan
penelitian ilmiah, dan mengajar sejak dari ayunan sampai ke liang kubur.
Tujuan
Pendidikan Islam
Memaknai pendidikan Islam secara sederhana adalah seperti mendefinisikan
frasa “baju biru”, yakni baju yang berwarna biru. Dengan demikian, pendidikan
Islam adalah pendidikan dengan warna Islam. Namun secara luas pengertian
pendidikan Islam: pertama, jenis pendidikan yang pendirian dan
penyelenggaraannya didorong oleh hasrat dan semangat mengejawantahkan nilai-nilai
Islam. Kedua, jenis pendidikan yang memberikan perhatian dan sekaligus
menjadikan ajaran Islam sebagai pengetahuan untuk program studi yang
diselenggarakannya. Oleh karena itu, pendidikan Islam mempunyai tujuan :
1.
Untuk membantu pembentukan
akhlak yang mulia. Islam menetapkan bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa
pendidikan Islam.
2. Persiapan untuk kehidupan
dunia dan kehidupan akhirat. Pendidikan Islam tidak hanya menaruh perhatian
pada segi keagamaan saja dan tidak hanya dari segi keduniaan saja, tetapi dia
menaruh perhatian kepada keduanya sekaligus.
3. Persiapan untuk mencari
rezeki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan. Pendidikan Islam tidaklah
semuanya bersifat agama atau akhlak, atau sprituil semata-mata, tetapi menaruh
perhatian pada segi-segi kemanfaatan pada tujuan-tujuan, kurikulum, dan
aktivitasnya. Tidak lah tercapai kesempurnaan manusia tanpa memadukan antara
agama dan ilmu pengetahuan.
4. Menumbuhkan ruh ilmiah pada
pelajaran dan memuaskan untuk mengetahui dan memungkinkan ia mengkaji ilmu
bukan sekedar sebagai ilmu. Dan juga agar menumbuhkan minat pada sains, sastra,
kesenian, dalam berbagai jenisnya.
5. Menyiapkan pelajar dari
segi profesional, teknis, dan perusahaan supaya ia dapat mengusai profesi
tertentu, teknis tertentu dan perusahaan tertentu, supaya dapat ia mencari
rezeki dalam hidup dengan mulia di samping memelihara dari segi kerohanian dan
keagamaan.
Pendidikan
Islam adalah Pendidikan Ideal
Bila diperhatikan arah pendidikan modern di abad ini dengan mempelajari
prinsip-prinsip, metode-metode dan sistem-sistemnya, maka akan ditemukan bahwa
pendidikan Islam telah menyuarakan banyak prinsip serta metode penting dalam
dunia pendidikan. Hal tersebut dapat diungkapkan secara ringkas sebagai berikut
:
1.
Prinsip kebebasan dan
demokrasi dalam pendidikan.
Islam telah menyerukan adanya prinsip persamaan dan kesempatan yang sama
dalam belajar, sehingga terbukalah jalan yang mudah untuk semua orang, tanpa diskriminasi
antara kaya dan miskin, serta tinggi atau rendahnya starata sosial. Ajaran
Islam menganggap bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban agama, kewajiban
rohaniah, serta bukan untuk memberikan keuntungan materi duniawi, dimana
pelajar dapat dengan sepenuh hati belajar yang didorong oleh kemauan keras dari
diri mereka masing-masing untuk menjadi orang-orang yang sesuai dengan
cita-cita dan kemampuan mereka.
2.
Pembentukan akhlak yang
mulia adalah tujuan utama pendidikan Islam
Pembentukan moral yang tinggi adalah tujuan utama dari pendidikan Islam.
Pada saat pendidikan Islam mengutamakan segi-segi kerohanian dan moral, maka
segi-segi pendidikan mental, jasmani, matematik, ilmu sosial, dan
jurusan-jurusan praktis tidak diabaikan begitu saja, sehingga dengan demikian
pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang lengkap, dan pendidikan tersebut
telah meninggalkan bekas yang tidak dapat dibantah dalam berbagai bidang serta
pencapaian ilmu tersebut dalam keilmiahannya.
3.
Pendidikan sesuai kemampuan
akal manusia didik
Prinsip ini adalah salah satu prinsip terpenting dalam pendidikan Islam
dan termasuk pula prinsip terbaru dalam pendidikan modern. Mengenai hal ini
Rasulullah saw. telah bersabda:
ماَ
اَحَدٌ يُحَدِّثُ قَوْماً بِحَدِيْثٍ لاَ تَبْلُغُهُ عُقُوْلُهُمْ إِلاَّ كاَنَ
فِتْنَةً عَلىَ بَعْضِهِمْ (الحديث)
“Seseorang yang
menyampaikan kepada suatu kaum atau golongan pembicaraan yang tidak sesuai
dengan akalnya, maka hal demikian hanya akan menimbulkan fitnah di kalangan
mereka”.
4.
Variasi metode pengajaran
Menurut al-Ghazali, seorang juru didik mempunyai kewajiban utama dalam
mengajarkan siswanya terhadap segala sesuatu dengan metode yang mudah dipahami
serta variatif, sebab masalah-masalah yang terlalu sulit akan mengakibatkan
kekacauan pikiran dan menyebabkan lari atau malas belajar.
5.
Pendidikan Islam adalah
pendidikan bebas
Orang-orang yang memperhatikan metode pendidikan dalam Islam akan melihat
bahwa pendidikan Islam itu menuju ke arah pembiasaan siswa untuk dapat mandiri,
dimana setiap guru atau dosen setiap akhri pelajaran, memberikan assignment
(tugas) kepada siswa untuk mempelajari isi buku sebelum pelajaran yang akan
datang dan mencoba untuk mengerti isi buku tersebut. Metode seperti ini dalam
istilah pendidikan modern disebut metode Dalton, yaitu suatu metode modern yang
diciptakan oeh Missa Helen Parkherest.
6.
Sistem pendidikan individu
dalam pendidikan Islam
Pendidikan individu ialah pendidikan yang memperhatikan kekuatan setiap
individu dari segi kemampuannya mempelajari bahan-bahan yang dipelajarinya.
Sistem pendidikan ini menyerukan terwujudnya hubungan baik antara guru dan
murid yang memperhatikan tingkat pembawaan dan kesediaan belajar dari seorang
siswa dan menganjurkan pula pengembaraan untuk belajar dan
pembahasan-pembahasan ilmiah.
7.
Perhatian atas pembawaan
dan insting dalam tuntunan pemilihan spesialisasi
Islam mengharapkan dari setiap guru agar mempelajari keadaan setiap siswa
bila ia memiliki kelebihan-kelebihan dalam memahami pelajaran, dimana ia
sanggup menguraikan problem-problem, mengungkapkan problematik ilmiah dan
memperhatikan soal-soal pelajaran sesungguhnya.
8.
Cinta ilmu dan siap belajar
Setiap siswa yang cinta ilmu akan senang sekali belajar, akan menggunakan
seluruh waktunya melakukan penelitian, pembacaan dan studi, serta akan berupaya
memecahkan problematik ilmiah dan mencernakan ilmu pengetahuan yang ia dapat.
9.
Perhatian terhadap cara berbicara,
berpidato dan berdiskusi
Yakni pembiasaan lidah mengucapkan kata-kata yang baik serta pemikiran
yang tajam, berpidato tanpa teks serta keterampilan dalam berdebat atau
berdiskusi. Kelancaran lidah dalam berbicara merupakan suatu syarat pokok
suksesnya seseorang menjadi guru, politikus, dan lain sebagainya.
10.
Pelayanan anak didik secara
halus
Salah satu bentuk pendidikan ideal adalah memberantas cara-cara kasar dan
keras dalam pendidikan yang dapat dianggap sebagai pembunuh cita-cita,
penumpulan kepintaran dan selanjutnya membawa pada kehinaan penipuan dan rasa
rendah diri.
11.
Sistem Universitas Rakyat diambil
dari sistem pendidikan Islam
Agama Islam adalah agama ilmu dan cahaya, bukan agama kejahilan,
kebodohan dan kegelapan. Sedangkan sistem Universitas Rakyat adalah tiruan dari sistem pengajaran dalam
pendidikan Islam di zaman keemasannya.
12.
Perhatian terhadap
perpustakaan
Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa pembentukan perpustakaan adalah
ciptaan pendidikan Islam demi mendorong para ulama, sarjana, dan mahasiswa
untuk melakukan penelitian, membaca, studi dan menyalin buku-buku berharga
serta menterjemahkan apa yang patut diterjemahkan dan apa yang patut digali
dari buku-buku agama dan eksak.
13.
Jabatan asisten dalam
lembaga pendidikan
Jabatan asisten adalah suatu sistem pendidikan yang menggunakan asistensi
mengajar setelah murid menyelesaikan pelajarannya.
Ilmu dan
Pengajaran dalam Pendidikan Islam
1.
Islam menganjurkan
pendidikan secara merata
Dalam pandangan Islam, ilmu adalah suatu hal yang tergolong suci dan
sangat berharga dalam kehidupan seorang muslim, sedangkan para ulama dan
sarjana mempunyai kedudukan dalam Islam langsung sesudah kedudukan para nabi.
Bahkan mereka dapat memberikan syafaat atau bantuan kepada manusia di hari
kiamat sesudah para nabi. Nabi saw. bersabda:
اِنَّ مِدَادُ الْعُلَمَاءِ لَخَيْرٌ
مِنْ دِماَءِ الشُّهَداَءِ
“Tinta para ulama dan sarjana lebih mulia dari darahnya para
syuhada”.
Al-Ghazali pernah berkata, “Seseorang yang memiliki ilmu lalu mengambil
ilmu itu sendiri dan memanfaatkannya untuk orang lain, adalah laksana matahari
yang menyinari dirinya dan orang lain sementara ia tetap bersinar”. Dalam salah
satu hadis disebutkan bahwa ilmu dapat membawa kepada beragama, menginsafkan
bagi seseorang, kawan bagi yang kesepian, sahabat kental di perantauan, alat
komunikasi di persidangan, sarana mendapat kekayaan, mediasi untuk memenuhi
suatu kebutuhan. Dengan demikian ilmu akan memberikan faedah yang cukup besar
dan mempunyai pengaruh yang cukup dalam.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa pendidikan adalah sebagian dari
hak-hak asasi manusia, kebutuhan primer dalam hidup seperti halnya air, udara
dan makanan. Bila seseorang ingin hidup maka ia harus belajar dan mengajarkan
ilmu yang sudah didapat. Dalam pandangan Islam, seorang yang berpengetahuan itu
tetap memiliki kedudukan tinggi, sekalipun ia berasal dari golongan rendah.
Sebab Islam tidak memandang seseorang dari pangkat, golongan, darah dan
keturunan, tapi menggarisbawahi ilmu, amal, takwa dan kejujuran serta kesucian.
2.
Islam memerintahkan
belajar/menuntut ilmu
Islam memerintahkan belajar terdapat pada ayat pertama yang diturunkan
kepada Rasulullah saw., sebab belajar adalah kewajiban utama dan sarana terbaik
untuk mencerdaskan umat dan membangun dunia ini, khususnya bila ilmu itu
disertai dengan amal.
Agar dunia Islam dapat kembali pada kemegahan dan kebesaran di zaman
dulu, maka menjadi kewajiban kita untuk menyebarluaskan pengajaran secara
merata, karena kejahilan dan kebodohan adalah penyakit dan faktor utama
kemunduran umat. Pendidikan adalah jaln satu-satunya untuk meningkatkan
pembangunan di segala bidang. Islam menuntut agar setiap muslim laki-laki dan
perempuan belajar, sebagaimana telah dipesankan Rasulullah saw. di hadisnya.
assalamu'alaikum wr wb...
ReplyDeletemaaf boleh saya tau dimana buku ini di beli.. saya sangat membutuhkannya...
makasih sebelumnya
wasalam...
Wa'alaikumsalam.
ReplyDeletesaya juga belum pernah tahu buku ini bisa dibeli dimana, ada kemungkinan sudah tidak dicetak lagi. cuma yang versi arabnya mungkin bisa dicari di toko-toko khusus kitab. kalo yang terjemahnya seperti judul buku ini lebih mudah dicari di perpustakaan di mana pun. terima kasih.