Showing posts with label Bahasa. Show all posts
Showing posts with label Bahasa. Show all posts

26 December 2012

ADA APA DENGAN PERBEDAAN TULISAN بسم dan باسم DALAM AL-QUR’AN?

| More
Al-Qur’an adalah kitab suci yang memiliki lafal-lafal paling fasih, terangkai dalam struktur paling indah dan mengandung makna paling sahih dan paling benar. Setiap kata dalam Al-Qur’an memiliki makna yang tepat dan mendalam. Struktur dan makna dalam setiap kalimat ini, tak bisa dipisahkan. Contohnya bisa kita lihat dalam surat al-Fatihah ayat 5:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”

Dalam struktur kalimat normal, seharusnya kalimat tersebut adalah إِيَّاكَ نَعْبُدُ , tapi al-Qur’an menggunakan struktur إِيَّاكَ نَعْبُدُ karena memiliki tujuan, yaitu di dalamnya terkandung makna pengkhususan sehingga bila struktur إِيَّاكَ نَعْبُدُ artinya adalah kami beribadah kepada-Mu, tapi struktur إِيَّاكَ نَعْبُدُ artinya menjadi “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah”.

Demikianlah bahwa struktur dan makna sangat berkaitan. Termasuk didalamnya penulisan setiap kata dalam al-Qur’an. Ada beberapa kata yang ditulis secara berbeda, dan itu bukanlah sebuah kesalahan dan tidak juga merupakan sebuah kebetulan, tapi justru sebuah keunikan bahasa al-Qur’an yang memiliki tujuan. Penambahan dan pengurangan huruf nya pasti mengandung makna yang sangat mendalam.

Salah satu kata dalam al-Qur’an yang memiliki bentuk tulisan yang berbeda adalah kata بسم dan باسم. Kita sering melihat fenomena ini, karena dua kata ini cukup familiar di telinga ini, kata بسم sering kita baca dalam fatihah dan sering kita tulis pada saat kita menulis basmallah, sementara kata باسم sering kita baca dalam surat al’alaq.

Dalam kitab “I’rab al-Qur’an wa Bayanuhu” diceritakan bahwa dahulu, kaum Quraisy sebelum Islam, menulis kata “باسمك اللّهمّ” yaitu dengan menggunakan alif, termasuk Rasulullah Saw juga menulis باسمك dengan menggunakan alif, hingga al-Qur’an datang dan menawarkan alternatif tulisan yang berbeda yaitu tanpa alif menjadi بِسْمِ اللَّهِ, dan fenomena ini menjadi kajian menarik bagi para ahli bahasa dan ulama tafsir. Ada berbagai pendapat dari para ulama yang bisa menjelaskan tentang penambahan dan pengurangan huruf alif pada dua kata tersebut.

Fenomena tersebut memunculkan beberapa argumentasi, yaitu:
  1. Adanya tulisan suatu kata yang berbeda dalam al-Qur’an mengarahkan bahwa ada hal penting yang bisa direnungi
  2. Penambahan huruf pada suatu kata yang berbeda dengan kata biasanya, berarti penambahan pola kata itu akan berpengaruh pada penambahan makna kata tersebut.
  3. Penambahan pola kata memungkinkan pada makna perlu pelan-pelan, lambat, perhatian, perenungan atau pemisahan bagian-bagiannya.
  4. Pengurangan huruf dalam suatu kata bisa berarti pada penyusutan kejadian, penyusutan makna dan penekanannya atau kerapatan bagian-bagiannya.
Mari kita lihat ayat-ayat yang mengandung kata بسم dan باسم .

28 June 2012

Kumpulan Surat-Surat Bocah Untuk Tuhannya (Full Pict)

| More


Banyak anak menulis surat kepada Tuhan untuk menyampaikan keinginannya. Namanya juga bocah, mereka dengan polos menulis seolah-olah meminta kepada kerabatnya.

Surat-surat itu dikumpulkan oleh situs www.fury .com dan dipublikasikan oleh The Sun, Rabu (27/6/2012). Terdapat 23 surat yang ditulis anak-anak dari berbagai tempat. Isinya pun lucu-lucu.

Anak yang bernama Joyce, misalnya, menulis surat kepada Tuhan untuk menyampaikan terima kasih karena telah diberikan seorang adik. Isi suratnya kira-kira seperti ini, “Tuhan Yth, terima kasih telah mengaruniai saya seorang adik laki-laki. Tapi sebenarnya, yang saya minta adalah anak anjing.”

Ada pula anak bernam Norma, yang menyatakan tentang jerapah. Ia menulis, “Tuhan Yth, apakah Anda sungguh-sungguh menciptakan jerapah dengan rupa seperti itu atau karena tidak sengaja.”

Raphael juga menulis permohonan yang sama kepada Tuhan. Ia menulis, “Tuhan Yth, Kalau Anda memberi saya lampu Aladin, saya akan beri apapun yang Anda mau, kecuali uang saya atau papan catur saya.”

Seorang anak lainnya bernama Nan menulis tentang repotnya Tuhan mengurus manusia. Ia menulis,“Tuhan Yth, saya yakin Anda akan sulit mencintai semua orang di dunia ini. Di keluarga saya saja ada empat orang, dan saya tidak bisa mencintai semuanya.".

Sumber

Di Bawah ini surat-surat yang ditulis oleh para bocah itu:

01 December 2011

Lafaz INSYA ALLAH Bisa Menjebol Tembok Ya'juj dan Ma'juj

| More
Di antara bangsa-bangsa manusia, tidak ada bangsa yang sekuat ya'juj ma'juj, sekejam ya'juj ma'juj, dan sebanyak ya'juj ma'juj. Namun tidak disangka, bahwa kelak yang membebaskan mereka dari tembok kokoh Dzulqarnain adalah kalimat 'Insya Allah'.

Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh An-Nadhar bin Al-Harits dan 'Uqbah bin Ani Mu'ith sebagai utusan kaum kafir Quraisy. Pertanyaan yang diajukan oleh kedua orang ini adalah bagaimana kisah Ashabul Kahfi?, Bagaimana kisah Dzulqarnain?, dan Apa yang dimaksud dengan Ruh?.

Rasulullah SAW bersabda kepada dua orang itu, "Besok akan saya ceritakan dan saya jawab." Akan tetapi Rasulullah SAW lupa mengucapkan "Insya Allah". Akibatnya wahyu yang datang setiap kali beliau menghadapi masalah pasti terputus selama 15 hari.

Sedangkan orang Quraisy setiap hari selalu menagih janji kepada Rasulullah saw dan berkata "Mana ceritanya? besok..besok..besok.." Ketika itu Rasulullah saw sangat bersedih. Akhirnya Allah menurunkan wahyu surat Al-Kahfi yang berisi jawaban kedua pertanyaan pertama, pertanyaan ketiga berada dalam surat Al-Israa ayat 85.

Allah berfirman pada akhir surat Al-Kahfii :
"Janganlah kamu sekali-kali mengatakan, 'Sesungguhnya saya akan melakukan hal ini besok,' kecuali dengan mengatakan Insya Allah." (QS Al-Kahfi :23-24)

Sebuah kalimat yang sering kita salah artikan tetapi orang yang paling mulia disisiNya, yang telah diampuni dosanya baik yang telah lalu dan yang akan datang pun ditegur oleh Allah SWT karena lupa mengucapkan "Insyaa Allah". Ada rahasia besar apa dibalik kalimat Insya Allah?

Perhatikan petikan ayat diatas, di ayat tersebut Allah memerintahkan manusia ketika semua rencana sudah matang dan pasti janganlah mengatakan “Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok” tetapi harus diikuti dengan ucapan Insya Allah.

Sebab ucapan “Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok” adalah sebuah 'ucapan kepastian', keyakinan diri jika hal itu benar-benar akan dilakukannya, bukan keraguan-keraguannya.

Benar, Insya Allah adalah penegas ucapan kepastian dan keyakinan. Bukan keragu-raguan. Dari situlah tubuh kita mengeluarkan semacam kekuatan dan kepasrahan total yang tidak kita sadari sebagai syarat utama tercapainya sebuah keberhasilan.

Manusia hanya berencana dan berikhtiar, Allah yang menentukan hasilnya. Manusia terlalu lemah untuk mengucapkan ‘pasti’, karena Allah sebagai sang pemilik tubuh ini dapat berkehendak lain.

Ingat baik baik! Jika kalian tidak yakin atau tidak dapat memastikan sebuah rencana, maka jangan pernah mengatakan Insya Allah, cukup katakan saja “Maaf, saya tidak bisa” atau “Maaf, saya tidak dapat menghadiri …”

Tetapi bila kalian yakin bisa melakukan rencana itu, maka katakanlah “Insya Allah”, niscaya kalian akan melihat sebuah ketentuan Allah sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh-Nya.

"Mereka (Ya'juj & Ma'juj) berusaha untuk keluar dengan berbagai cara, hingga sampai saat matahari akan terbenam mereka telah dapat membuat sebuah lobang kecil untuk keluar. Lalu pemimpinnya berkata,'Besok kita lanjutkan kembali pekerjaan kita dan besok kita pasti bisa keluar dari sini."

"Namun keesokkan harinya lubang kecil itu sudah tertutup kembali seperti sedia kala atas kehendak Allah. Mereka pun bingung tetapi mereka bekerja kembali untuk membuat lubang untuk keluar. Demikian kejadian tersebuat terjadi berulang-ulang."
"Hingga kelak menjelang Kiamat, di akhir sore setelah membuat lubang kecil pemimpin mereka tanpa sengaja berkata, “Insya Allah, Besok kita lanjutkan kembali pekerjaan kita dan besok kita bisa keluar dari sini."

"Maka keesokan paginya lubang kecil itu ternyata masih tetap ada, kemudian terbukalah dinding tersebut sekaligus kegaibannya dari penglihatan masyarakat luar sebelumnya."
"Dan Kaum Ya’juj dan Ma’juj yang selama ribuan tahun terkurung telah berkembang pesat jumlahnya akan turun bagaikan air bah memuaskan nafsu makan dan minumnya di segala tempat yang dapat mereka jangkau di bumi."

09 May 2011

Asal Usul Bahasa

| More
PENDAHULUAN

Dalam kehidupan ini kita tidak terlepas dari kegiatan komunikasi, setiap saat kita berkomomunikasi dengan orang lain, bertukar informasi dan melalakukan traspormasi informasi kepada orang lain. Ketika kita berkomunikasi lebih sering menggunakan komunikasi lisan, bahasa merupakan bagian dari bagian dari komunikasi lisan..Bahasa didefinisikan sebagai seperangkat symbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan symbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Bahasa tertulis Thai misalnya terdiri dari 44 konsonan dan 32 vokal. Suaranya dikombinasikan dengan lima nada yang berbeda untuk menghasilkan bahasa yang bermelodi. Kelas-kelas orang berbeda mengunakan kata ganti orang, kata benda dan kata kerja yang berbeda pula untuk menunjukan status sosial dan keintiman.  Setidaknya terdapat 47 kata ganti orang termasuk 17 kata ganti orang pertama dan 19 kata ganti orang kedua. Kerena bentuknya yang berbeda untuk setiap kelas orang. Bahasa Thai dapat dibedakan menjadi empat kategori : bahasa kerajaan, bahasa kerohanian, bahasa halus tarian, dan bahasa orang kebanyakan.

ASAL USUL BAHASA
Hingga kini belum ada suatu teori pun yang diterima luas mengenai bagaimana bahasa itu muncul di permukaan bumi. Ada dugaan kuat bahasa nonverbal muncul sebelum bahasa verbal. 40.000 dan 35.000 tahun lalu Cro Magnon mulai menggunakan bahasa lisan, ini dimugkinkan kerena mereka punya struktur tengkorak, lidah dan kotak suara yang mirip dengan yang kita miliki sekarang. Kemampuan bahasa inilah yang membuat mereka terus bertahan hingga kini, Cro Magnon dapat berfikir lewat bahasa, mereka mampu membuat rencana, konsep berburu dengan cara yang lebih baik, dan mempertahankan diri dangan lebih efektif dalam lingkungan yang keras dan cuaca yag buruk. Mereka juga dapat mengawetkan makanan. Sekitar 5000 tahun lalu manusia melakukan trassi komunikasi dengan memasuki era tulisan, sementara bahasa lisan pun terus berkembang. Transisi paling dini dilakuakan oleh bangsa Sumeria dan mengembangkan system tulisan mereka secara independent. Tahun 2000 sebelum Masehi, papyrus digunakan secara luas di Mesir untuk menyampaikan pesan tertulis dan merekam informasi. Penyebaran sisitem tulisan menyebar sampai ke Yunani. Bangsa Yunani-lah yang kemudian menyempurnakan dan menyederhanakan sisitem tulisan ini. Menjelag kira-kira 500 sebelum Masehi, mereka menggunakan alfabet secara luas, dan terus berkembang sampai sekarang

16 March 2011

In Learning, the Brain Forgets Things on Purpose

| More
Scientists have known that newly acquired, short-term memories are often fleeting. But a new study in flies suggests that kind of forgetfulness doesn't just happen. Rather, an active process of erasing memories may in some ways be as important as the ability to lay down new memories, say researchers who report their findings in the February 19th issue of the journal Cell.
"Learning activates the biochemical formation of memory," says Yi Zhong of Tsinghua University and Cold Spring Harbor Laboratory. "But you need to remove memories for new information to come in. We've found that forgetting is an active process to remove memory."
The researchers have traced that process to a molecular pathway including a small protein known as Rac. When that mechanism is blocked, flies hold on to newly acquired memories for longer than they otherwise would.
At the psychological level, scientists have debated about the reasons we forget. One theory held that new memories are simply unstable and evaporate over time. On the other hand, some thought that interference caused earlier short-term memories to be overridden as new information comes in.
Now it appears that those competing notions are, at the molecular level at least, one and the same.

30 January 2011

Berkarya Tanpa Jiplak: Tips Agar Tidak Menjadi Plagiat

| More
Penjiplakan adalah tindakan mencuri hasil karya orang lain dan mengakui sebagai miliknya. Berbeda dangan pengutipan mencantumkan hasil karya orang lain dengan ijin dari penciptanya ataupun dengan menuliskan penciptanya. Penjiplakan merupakan suatu pelecehan terhadap kerja keras orang lain, sedangkan kalau kita bedakan dengan Kutipan biasanya hanya sebagai pelengkap dari hasil karya utama, namun pada kenyataannya cukup banyak pengutip yang menjadikan kutipan sebagai hasil karya utamanya sehingga mereka disebut penjiplak. Penjiplakan mungkin tidak bisa dihindari di era yang serba cepat dan instan ini. Semua orang ingin cepat populer, ingin cepat berhasil, ingin cepat selesai dan sebagainya. Penjiplakan juga bukanlah hal yang asing bagi siapapun, namun umumnya mereka yang menjiplak justru mereka yang bersekolah dan berada dalam lingkungan akademis. Saat ini mungkin contek-menyotek sudah hal yang wajar pada saat ujian, begitu pula menjiplak tugas-tugas kuliah milik teman.[1]
Penjiplakan boleh dibilang gejala universal. MM Baktin, seorang tokoh post-modernis, mengatakan tidak mungkin masyarakat manusia terhindar dari penjiplakan karena ”tutur kata kita penuh dengan bahkan dibanjiri oleh kata-kata orang lain”. Kalau kita baca koran, yang kita temukan adalah berita-berita, komentar berita, analisis berita yang tidak luput dari proses bajak-membajak, curi-mencuri, dan hampir boleh dikatakan yang berlangsung adalah an orgy of plagiarism. Namun, institutional penjiplakan semacam ini berlangsung sedemikian rupa sehingga para wartawan, komentator, analis malah disebut sebagai kaum ”media pundits”, pujangga dalam istilah Amerika, para pakar dalam istilah kita.[2]

14 January 2011

Mari Menjadi Orang Dermawan

| More
Kepada
Yth.  Bapak/Ibu/Sdr/i  _________________________________
Di
Tempat


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Dalam rangka ikut berpartisipasi dalam pembangunan nasional dan perjuangan dakwah Islam, khususnya dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur’an, pemahaman ilmu-ilmu agama serta pendidikan akhlak al-karimah yang sangat dibutuhkan oleh anak didik sehingga mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Pondok Pesantren Al-Ghoffaar berdiri sejak tahun 1978 yang kemudian resmi menjadi Yayasan Al-Ghoffaar Cikaso pada tahun 2008 dengan berbagai cabang lembaga pendidikan di bawahnya, yakni Pondok Pesantren, Majelis Taklim, TKQ/TPQ dan Madrasah Diniyah. Untuk menciptakan manusia-manusia yang tangguh menghadapi tantangan era globalisasi dengan prinsip keimanan kepada Allah SWT, dibutuhkan kegigihan dalam upaya mewujudkannya. Keberhasilan upaya tersebut sangat dipengaruhi oleh terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana, disamping faktor-faktor lainnya.

Mengingat sarana dan prasarana pendidikan di Yayasan Al-Ghoffaar Cikaso sudah tidak memadai, baik dari segi fisik bangunan, ruang belajar yang tidak sesuai dengan jumlah santri, kurangnya jumlah buku/kitab, sarana pendukung kenyamanan hidup para santri, seperti asrama, dapur, MCK, dan lain sebagainya.

Oleh karenanya, kami  bermaksud membangun Sarana dan Prasarana Pendidikan di Yayasan Al-Ghoffaar Cikaso dengan total estimasi biaya sebesar Rp. 1.043.074.424,- (satu milyar empat puluh tiga juta tujuh puluh empat ribu empat ratus dua puluh empat rupiah). Mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan, kami memohon bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i baik dari segi dana, materil, tenaga maupun doa restu dalam program pembangunan tersebut.

Demikian permohonan kami, atas perhatian serta bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i, kami haturkan terima kasih. Jazaukumullah khairal jaza’ al-katsir.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Pembina Yayasan Al-Ghoffaar Cikaso,
Ketua Yayasan Al-Ghoffaar Cikaso,

(ttd)

Drs. H. JOJO GHOZALI

(ttd)

Drs. H. DUDUNG ABDUL KARIM

Mengetahui:
Kepala Desa Cikaso,

(ttd)

H. JABIDI RAHARJA

----------------------------------------------------------

Proposal Lengkap dapat diakses di sini.
Anggaran Dasar Yayasan Al-Ghoffaar Cikaso dapat diakses di sini.



26 December 2010

Teknik Berdebat

| More
TEKNIK DEBATING[*]

1.      Pernahkah Anda merasa buntu dalam berdiskusi? Lawan Anda terlalu cerdas sehingga Anda selalu kalah dalam diskusi?
2.      Pernahkah Anda merasa menghadapi argumen yang kokoh bagaikan gunung, dan tak tembus seperti benteng Tentara Salib sekian abad lalu? Argumen tersebut demikian logis, kokoh, dan masuk akalnya sehingga pendapat Anda begitu kerdil dan lemah di hadapannya. Tak ada jalan keluar — Anda sepertinya sudah pasti akan kalah dalam debat tersebut.
3.      Tapi, jangan menyerah!! Ketika Anda berhadapan dengan argumen sehebat apapun, selalu ada jalan keluar. Ikuti penjelasan berikut ini, dan jadilah pemenang!!…

Ø  Cara Pertama: Cari Kelemahan Lawan Bicara Anda, dan Jatuhkan Dia dengan Itu Istilah kerennya, Argumentum ad Hominem.

Semua orang pasti punya kelemahan. Punya rasa malu. Punya sisi buruk dalam hidup. Nah, sekarang saatnya Anda mengeksploitasi semua kelemahan tersebut. Jangan biarkan lawan bicara Anda menertawakan Anda dan memandang Anda seperti kutu di sol sepatunya.


01 December 2010

SEJARAH SASTRA INDONESIA

| More
Ditulis oleh : M. Nida’ Fadlan

HAMZAH FANSURI – PELOPOR SASTRA SUFI MELAYU

Hamzah Fansuri lahir pada paruh kedua abad ke-16 di kota Barus atau Fansur di Pantai Barat Sumatera. Ia merupakan seorang ahli tasawuf, zahid, dan mistik yang mencari penyatuan dengan al-Khalik. Corak pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Abd al-Qadir al-Jilani, Ibn Arabi, dan Abd al-Karim al-Jili terutama dalam tiga prosanya yang berbahasa Melayu yaitu Syarab al-Asyikin, Asrar al-Arifin, dan al-Muntahi.
Hamzah Fansuri termasuk seorang dari para perintis jalan baru di dunia sastra Melayu. Karya-karyanya menjadi pertanda lahirnya era puisi Melayu klasik. Ia telah membuka cakrawala perkembangan prosa mistik keagamaan yang bersifat ilmiah.
Beberapa ciri dari karya sastra Hamzah Fansuri, yaitu:
1.      Karya-karya prosanya umumnya sederhana, mudah dipahami, plastis, dan ekspresif dengan menggunakan analogi-analogi alam.
2.      Menciptakan citra-citra dan terutama ibarat-ibarat sekaligus melestarikan golongan penduduk kota Melayu yang cakap dalam bidang pekerjaan masing-masing.
3.      Banyak menggambarkan peranan perdagangan yang mendominasi kehidupan di Aceh dan Barus.
4.      Syair-syairnya singkat dan menampakkan kemiripan dengan gazal Parsi.
5.      Tiga lambang terbesar dalam karya sastranya adalah adanya simbol menggunakan kata laut, kekasih, dan anggur.
Syair-syair Hamzah Fansuri digolongkan pada dua kelompok yaitu Syair Dakwah dan Syair Simbolik. Karya-karyanya banyak persamaan dengan karya penyair Parsi terutama terdapat pada syair-syair tentang anggur.

PROSA OLEH PARA PENULIS DARI ACEH PADA ABAD KE-17
SAMSYUDDIN DARI PASAI

Dalam beberapa karyanya, Syamsuddin selalu mempertunjukkan dirinya sebagai ahli tasawuf yang berpegang pada pertimbangan logis dan sistematis serta didominasi motif-motif etika dan renungan-renungan abstrak dengan beberapa citra simbolik dan perumpamaan yang menarik.
Perumpamaan menarik ia tunjukkan dalam Syair Perahu , yaitu:

Political Background of Islamic Educational Institutions and the Reach of the State in Southeast Asia

| More
Written by Takeshi Kohno [1]

Introduction
Islam and education are tightly connected, and trying to separate one from the other makes both meaningless.  Islam historically is committed to activities of propagation (da’wah) and acquiring Islamic knowledge (‘ilm). For Muslims, educational institutions are the medium for the transmission of ‘ilm.
Islamic knowledge covers a wide variety of disciplines, such as Qur’anic exegesis, Hadith, law, theology, Arabic language and poetry, literature, logic, and medicine. This wide range of knowledge is consistent with the character of Islam which envisions a comprehensive world view unified under God.  The transmission of this knowledge takes place mainly via person-to-person interaction, and the location of transmission is the Islamic educational institution, popularly called the madrasah.
Unfortunately, Islamic educational institutions in Southeast Asia are increasingly being viewed as a source of Islamic radicalism. According to Zachy Abuza, Islamic educational institutions are a product of Islamic radicalism, and used as a recruiting ground for new, radical members: 

26 October 2010

Keagungan Hamdallah

| More

Hamdalah merupakan penggalan kata yang selalu kita ucapkan setiap kali kita selesai melakukan sesuatu yang secara lengkap kita membacanya dengan ucapan “Al-hamdulillah” (segala puji hanya milik Allah) atau “Al-hamdulillah rabbil ‘alamin” (segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam). Kata alhamd itu sendiri terdiri dari kata “al” dan “hamd”, yang seringkali diterjemahkan dengan pujian. Yaitu pujian yang ditujukan kepada Allah. Sebuah ungkapan pujian yang hanya diserahkan dan disampaikan kepada Allah SWT.

“Alhamd” (puji) baik secara aktual maupun verbal adalah bentuk dari manifestasi keparipurnaan dan suksesnya suatu tujuan, dari segala yang ada. Sebab Hamdalah itu merupakan bentuk dari pujian pembuka, sekaligus merupakan pujian indah bagi yang berhak mendapatkannya.

Seluruh makhluk di muka bumi ini secara keseluruhan juga memuji Allah SWT bertasbih dan bertahmid. Seluruh keparipumaan muncul dari potensi-potensi menjadi aktual, dan semuanya senantiasa menyucikan dan memuji-Nya. Sebagaimana dalam firman Allah swt:
Tak satu pun dari segala yang ada kecuali selalu bertasbih dan memuji-Nya”.

08 October 2010

Pelacur Bisa Dapat Hidayah ???

| More
Hidayah artinya petunjuk. Dan Allah menurunkan Al Qur’an sebagai petunjuk, Allah berfirman di pembukaan surah Al Baqarah: dzaalikal kitaabu laa raiba fiih, hudal lilmuttaqiin ( inilah al kitab – Al Qur’an- yang tiada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa). Dari ayat ini kita paham bahwa untuk mendapatkan hidayah Al Qur’an secara utuh, syaratnya harus bertaqwa. Bahwa banyak orang yang mengaku beriman  kepada Al Qur’an, tetapi belum mendapatkan hidayahnya. Bahwa tidak semua orang Islam patuh kepada tuntunan Al Qur’an.

21 August 2010

Soal Jawab dalam Al-Quran

| More
Untuk menerjuni suatu ilmu apa pun seseorang perlu mengetahui dasar-dasar umum dan ciri-ciri khasnya. Ia terlebih dahulu harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang ilmu tersebut dan ilmu-ilmu lain sebagai penunjang yang diperlukan untuk membantunya mencapai tingkat ahli dalam disiplin ilmu tersebut, sehingga di saat memasuki detail permasalahannya ia telah memiliki dengan lengkap kunci pemecahannya.Oleh karena al Qur’an diturunkan dalam Bahasa Arab, maka kaidah-kaidah yang diperlukan para mufasir dalam memahami al Qur’an terpusat pada kaidah-kaidah bahasa, pemahaman asas-asasnya, penghayatan uslub-uslubnya serta penguasaan rahasia-rahasianya. Berikut ini menjelaskan salah satu dari sekian banyak kaidah bahasa al Qur’an yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang mufasir.

17 August 2010

Tokoh Semiotika Modern

| More
Charles Sanders Peirce
Peirce telah menciptakan teori umum untuk tanda-tanda. Ia memerlukan konsep-konsep baru dengan menciptakan kata-kata baru yang ditemukannya sendiri. Dari penggunaan kata-kata inilah ahli semiotika dari kubu Peirce dapat dikenali. Ia mengusulkan kata semiotika sebagai sinonim kata logika yang harus mempelajari 'bagaimana orang bernalar'. Penalaran itu dilakukan melalui tanda-tanda yang dengannya memungkinkan kita berfikir, berhubungan dengan orang lain, dan memberi makna pada apa yang ditampilkan oleh alam semesta. Ahli semiotika dari kubu Saussure menggunakan kosa kata yang berbeda. Mereka menggunakan istilah-istilah pinjaman dari linguistik. Di Prancis terutama pengaruh Saussure-lah yang telah menandai kerja kaum semiotika. Akan tetapi, secara umum dapat dikatakan bahwa gagasan-gagasan ini belum mendapat perhatian yang sepantasnya di Prancis. 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...