Namanya adalah Wensick Arent Jan, ia lahir pada tahun 1882 dan meninggal pada tahun 1939. Ia seorang anak dari Menteri Belanda bernama Johan Herman Wensinck dan ibunya bernama Sarah Gertrude Vermeer, kedua orang tuanya ini merupakan keturunan Yahudi. Beliau mempelajari bahasa-bahasa dan agama-agama Timur, juga belajar kepada Houtsman, De Goeje, dan Snouck Hurgronje.
Seorang peneliti sejarah, Dr. Veld mengatakan bahwa Wensinck erupakan seorang orientalis sejati, ia lebih piawai memainkan spionase daripada gurunya, Snouck Hurgronje Ia bahkan menjadi rujukan utama umat Islam dan orientalis mengenai literatur dalam karya-karyanya. Dan Wensick tentunya lebih berbahaya dari gurunya dalam melakukan infiltrasi ajaran orientalisnya kedalam pendidikan Islam pada bidang akademik. Secara bahasa, Dr. Veld. Mengatakan bahwa Wensick memang telah mendapatkan doktrin yang kuat dari gurunya, Snouck Hurgronje, untuk menghancurkan Islam melalui berbagai ilmu orientalisnya dari dalam tubuh umat Islam sendiri dengan memberikan buku panduan Islamnya.
Sebagai seorang Yahudi, Wensinck. Walaupun seorang Belanda sangat piawai dalam berbahasa Ibrani, ia juga mampu berbahasa daerah Syria dan bahasa Arab. Tesisnya yang berjudul “Mohammad en de Yoden le Medina” (Muhammad dan orang Yahudi di Madinah). Ini merupakan tesis yang diperoleh dari karya Snouck Hurgronje. Ini juga dijadikan sebagai tesis rujukan mengenai Islam dan sangat terkenal di Universitas Leiden. Ia lulus dengan predikat Cumlaude pada tanggal 18 Maret 1908.
Pada tahun 1912 Wensick kemudian diangkat menjadi guru besar bahasa Ibrani di Leiden, ia merupakan seorang yang sangat mencintai Yahudi. Bahkan ia mengatakan mengenai pentingnya Yahudi untuk menguasai Arab. Sebagai guru besar bahasa Ibrani yang mencintai Yahudi, Wensick sangat terbatas dalam memperluas ajaran ke-Yahudi-annya. Tetapi ia terus menyiarkan mengenai ajaran-ajaran Yahudi. Pada tahun 1917, ia secara khusus benar-benar mempelajari agama Kristen dan Islam dengan benar-benar memfokuskannya. Yang sebelumnya ia hanya tahu dari literatur gurunya Snouck Hurgronje.
Secara fokus, Wensick mempelajari Islam dari Tasawuf terlebih dahulu, sebagaimana ia mempelajari dari literatur guru Tasawuf dunia, Imam Ghazali. Setelah ia mempelajari Islam, pada tahun 1927, Wensinck diangkat juga menjadi guru besar bahasa Arab, bahasa Syira dan guru besar agama Islam di Universitas Leiden.